11 november
Kulirik jam dinding di kamarku, jarum jam berada di angka 05:05 wib dan aku bergegas terbangun dari tempat tidurku. Saatnya untuk mandi, sholat subuh dan melakukan segudang aktivitas pada hari ini, “lia, bangun nak sekolah.” suara papa terdengar dari balik pintu kamarku. “Iya pa, lia udah bangun.” jawabku.
Kumulai hari ini dengan penuh semangat dan harapan agar hari ini bisa lebih baik dari hari kemarin, apalagi hari ini adalah hari yang sangat spesial untukku. Pagi ini begitu sangaat cerah saat kubuka jendela kamarku setelah mandi, dan kulihat awan biru yang membentang luas di langit. Kulihat handphone hitam di meja belajarku dan sudah ada beberapa sms masuk dari teman-teman, aku tahu apa isi sms itu dan sengaja menunda untuk membukanya.
“Selamat pagi semuaaa, bagaimana tidurnya nyenyak?” sapaku basa-basi pada papa, mama, mbak fia, dan adikku najwa yang sudah duduk manis di depan meja makan. “Pagi jugak mbak lia, tidurku nyenyak banget mbak sampe-sampe aku bikin pulau lho tuh liat aja kasurku, hehe.” jawab najwa dengan raut muka innocent dan mama hanya menggeleng-gelengkan kepala mendengar celotehan anaknya itu. Beda lagi dengan jawaban mbakku yang satu ini “hmm pagi jugaak, idih sok imut deh yang nyapa.” jawabnya sinis. “Aduh ada apa sih ini pagi-pagi kok udah ribut anak-anak mama, ayok sarapan dulu tuh liat udah hampir jam 06.30” lerai mama pada aku dan mbak fia. “Hehe gak kok ma, kita kan selalu akur iyakan?” rangkul mbak fia erat memegang badanku yang kecil mungil, sambil cengar-cengir enggak jelas.
Setelah selesai sarapan, aku, mbak fia, dan najwa sibuk sendiri bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah masing-masing. Dan yang mengantarkan aku, dan najwa sudah pasti selalu papa karena jalur jalannya searah, dan papa juga harus mulai kerja pada jam 8 pagi. Selama di perjalanan, aku terus berpikir tentang suatu hal yang sangat mengganjal, yuups aku ingat dari bangun tidurku tadi sampai sekarang belum ada satu makhluk hidup pun yang mengucapkan satu, dua kata ucapan selamat ulang tahun padaku. “Sungguh sangat-sangat menyedihkan, apa pada lupak ya kalo hari lia ulang tahun.” ucapku dalam hati.
Akhirnay sampai juga di sekolahku MAN 1 Yogyakarta yang berada di Jl. C. Simanjuntak No. 60, sesampainya dikelas aku bertemu dengan teman-temanku yang menyambutku dengan raut muka yang cuek bebek. Walaupun teman-temanku seperti itu, tetapi aku tetap berusaha bersikap biasa dan menyapa teman-temanku. Setelah ku sapa.. teman-temanku tak ada yang membalas sapaanku. Mengapa hari ini begitu terasa aneh??. Selama proses belajar mengajar berlangsung hingga pulang sekolah, tak ada tanda-tanda suasana yang menyenangkan.. Teman-temanku masih tetap bersikap seperti tadi pagi. Hanya beberapa orang yang berbicara padaku,dan sebagian ingat ulang tahunku lalu mengucapkan selmat ulang tahun. Proses pembelajaran disekolah pun telah usai, dan aku langsung bergegas untuk pulang. Ketika aku akan melangkahkan kaki keluar kelas Isna memanggilku. “Amal, mau pulang sekarang ya?” sapanya dengan senyuman, “ha, iya kenapa nha?” tanyaku heran, “oh gakpapa kok aku cuman tanyak, oia aku mau tanyak sekarang tanggal berapa ya?” tanyanya basa-basi, “ha tanggal berapa ya, cobak deh tanyak temen yang lain soalnya aku jugak enggak tau” balasku dengan senyuman, lalu kutinggalkan teman-teman dekatku yang masih berada dikelas, dan kulangkahkan kakiku dengan cepat menuju gerbang sekolah.
Tak lama kemudian mbak fia sudah datang untuk menjemputku, sesampainya dirumah langsung kurebahkan badanku yang lelah ini diranjang kesayanganku “huuft ulangtahun ke 16 yang membosankan” keluhku dalam hati, “liaa.. liaa, mbak berangkat kekampus lagi ya ini mau ada jam tambahan dari dosen Assallamualaikum” ucap mbak fia membuyarkan lamunanku, “oh iya oke, walaikumsallam” jawabku. Masih dalam pikiran dan imajinasiku, aku sangat berharap hari ini menjadi hari yang sangat menyenangkan, dan berkesan tapi kenyataannya sangat jauh berbeda.
Hampir ku habiskan detik demi detik untuk melamun, dan berimajinasi sambil mendengarkan lagu-lagu favoritku. Sedang asyik-asyiknya berimajinasi, ada suara keraas dari depan jendela kamarku dan aku kenal suara-suara itu. “amaal,amaal,amaaaliaa” teriak teman-temanku dari luar rumah, aku bergegas merapikan rambutku yang berantakan kayak sarang burung dan langsung membukakan pintu “heey, ada apa ya?” sapaku heran, “hehe, boleh mampir kan pada mau numpang sholat nih, kita barusan nonton bioskop di 21” jawab afin dengan raut muka yang siaap untuk ditonjok, “oh gitu, iyaa silahkan dengan senang hati.” jawabku dengan perasaan yang campur aduk.
“Aduuuuh gilaaak nih, temen apa temen mosok ulangtahun temennya sendiri pada lupak sih, mana pada kurangajar lagi nonton di 21 gak ngajak-ngajak” keluhku dalam hati. Isna, Afin, Eva, Lina, dan Riva masih menikmati siaran Tv di kamarku setelah sholat dzuhur, “tadi kok gak ngajak aku nonton filmnya?” tanyaku melas pada teman-temanku, “oh maaf ya mal, habis tadi kamu udah pulang duluan sih.” Jawab lina dengan muka tanpa dosa. “mal,amal anterin aku ke kamar mandi donk, kebelet pipis nih!” pinta afin, “idiihh ogah, masak udah SMA masih mintak temenin sih” jawabku menolak.
Seketika itu juga tanganku ditarik afin, “ayolah mal, jahat banget sih ama temen sendiri.” rengek afin, akhirnya aku ngikutin permintaan temenku yang super bawel ini. “ihhh mal, yaampuun please deh kok bak mandinya kotor banget sih” teriakan afin mengagetkanku, “hah? apa? masak sih?” aku bingung sendiri jadinya, aku langsung masuk kamar mandi dan langsung lihat apa bener bak mandinya kotor.
Praaakk, bau amis langsung mengguyur kepalaku detik itu juga. “whaaat? Telur busuuk ihhh apiiiiin jeleek!!” jeritku. Praaak,praaaakk,byyurrr yaah begitulah kurang lebih suara yang ada di dalam kamar mandi rumahku sekarang, “Suurrprisee, HAPPY BIRTHDAY kawan.” Teriaak teman-temanku setelah memberi kado telur busuk, terigu, dan air di bak mandi.
Amazing itu ucapku pertama kali setelah dikerjaiin ama temen-temenku seharian ini, ternyata mereka bohong kalo nonton bareng di 21 dan pura-pura lupak sekarang tanggal berapa. “haduuh, capeeek deh liat nih ulah kalian semua badanku jadi gak karuan gini, tuh liat kamar mandi jadi bau amis semua!” ucapku kesal, “aduuh, anak mama belepotan gini kan sana mandi dulu biar gak bau muntahan kayak gitu hahahaa” ejek eva padaku, aku langsung mandi keramas membersihkan seluruh badanku yang kotor dan bau amis. “Mal, amal mandinya kurang lamaa” sindir afin, dan riva “iyaa ini dah mau selesai, aku juga bersihin kamar mandinya ini tauuuk makanya jadi lama” jawabku dari dalam kamar mandi.
Setelah beberapa menit aku akhirnya selesai mandi dan langsung menghampiri teman-temanku yang masih anteng di depan tv “dasaar anaknya siapa sih ini bikin keseel ajah, tapi aku seneng kok kalian gak lupa sama ulang tahunku” kataku, “iyaa mal gak mungkinlah kita lupa, kalo misalkan iya pasti kita pura-pura untuk ngasih kejutan” jawab lina. “Betul, betul, betul.” ucap afin semangat.
“Sekali lagi makasih yaa temen-temen semuaaa. Makasih riva, eva, lina, isna, afin makasih banyak udah ngerepotin. Oh iya Pajak Ulang tahunnya besok aja yaa lagi bokek nih hahaaaa” rayuku pada teman-teman. “eh eh nawaaar, dasaarr putri solo” ejek riva, “halah tenang bisa diatuur hahaaa” balas afin. “Ini mal diterima yaa, jangan liat harganya soalnya lagi pada bokek jugak nih moga bermanfaat” kata eva, sambil memberikan beberapa kado untukku. Aku terharu dan langsung kupeluk semua teman-temanku itu, setelah memberikan kado mereka pamit pulang.
Hampir sejam lebih aku menunggu anggota keluargaku pulang dan tidak ada satupun yang datang, “pada kemana sih ini, najwa jugak tumben belum pulang jam segini” keluhku. Tok, tok, tok suara pintu mengagetkanku, “iyaa siapa?” aku langsung membukakan pintu, dan ternyata diluar sudah ada papa, mama, mbak fia, dan najwa membawa kue tart medium berwarna coklat yang bertuliskan Happy Birthday Amalia Nariswari yang ke 16 Thn dengan lilin-lilin kecil di pinggirnya. Aku kaget, seneng, terharu, dan hampir nangis karena sangaat bahagia. “selamat ulang tahun ya anandaku sayang semoga lebih baik lagi di umur 16 tahun ini” ucapan mama, dan papa sambil mencium keningku, mbak fia dan najwa mengucapkan selamat ulang tahun padaku smbil memeluku hanagat.
Dan malam harinya aku dan keluarga makan bersama dirumah, dan menu makanya adalah makanan-makana favoritku, mama sengaja memasaknya untuk perayaan ulang tahunku. Di malam itu aku tersenyum sangat lebar dan merasakan kehangatan dari setiap orang-orang disekelilingku. Hari ini sangat menyenagkan, melelahkan, mengharukan, dan sangaat-sangat membahagiakan. Malam ini aku akan tidur dengan mimpi yang sangat indah tentunya, dan kumulai esok hari dengan semangat dan harapan yang lebih lagi agar semua cita-citaku tercapai.
Doaku sebelum tidur, “Ya Rabb, alhamdullilah atas segala rezeki, dan kebahagiaan yang Kau berikan kepada hamba hari ini. Semoga hamba bisa menjadi orang yang lebih baik lagi di umur 16 tahun ini, Amien ya robalalamin.”
